Breaking News

Indonesia Diminta Didik Sejumlah Negara Agar Bulutangkis Tetap Eksis Olimpiade

Indonesia Diminta Didik Sejumlah Negara Agar Bulutangkis Tetap Eksis Olimpiade


Magelang - Indonesia menjadi lokasi Training Camp bulutangkis untuk atlet-atlet muda dari sejumlah negara. TC ini diyakini penting untuk menjaga bulutangkis di Olimpiade.
Indonesia Diminta Didik Sejumlah Negara Agar Bulutangkis Tetap Eksis Olimpiade
pic. google.com

Kota Magelang terpilih menjadi lokasi pelaksanaan TC yang diikuti oleh 35 atlet muda internasional. Atlet-atlet tersebut merupakan perwakilan dari tujuh negara, di antaranya Brazil, Bulgaria, Armenia, Georgia, New Zealand, Australia, dan Timor Leste.

Digelarnya TC ini salah satunya sebagai persiapan Kejuaraan Dunia Junior di Yogyakarta, 9-22 Oktober mendatang.

"Training Camp ini juga merupakan persiapan menjelang pelaksanaan Badminton World Federation (BWF) Junior Championship 2017 di GOR Amongrogo Jogjakarta pada 9-22 Oktober 2017 mendatang," jelas Head Coach Training Camp, Christian Hadinata, di Magelang, Kamis (5/10/2017).

Mantan juara All England itu juga menambahkan, ditunjuknya Indonesia sebagai lokasi pelaksanaan TC juga punya tujuan besar lain. Indonesia dinilai sudah memiliki tradisi bagus dalam olahraga bulutangkis.

Karena itu, diharapkan Indonesia bisa menularkan ilmu untuk atlet-atlet muda dari negara-negara yang ikut TC demi meningkatkan daya saingnya. Tujuannya agar bulutangkis di level internasional tak didominasi oleh negara-negara Asia, karena berpotensi mengancam keberlangsungan olahraga ini di Olimpiade.

"Training camp ini merupakan instruksi langsung dari BWF kepada Indonesia, untuk membantu negara-negara yang memiliki tradisi minim di ajang bulutangkis, supaya semakin berkembang," terangnya.

"Pada ajang Piala Thomas, negara Eropa, hanya Denmark saja yang pernah juara, itupun baru sekali. Sementara dari Asia, mulai China, Indonesia, Jepang, hingga Korea Selatan, seringkali menunjukkan dominasinya," ungkapnya.

"Total ada sebanyak 35 atlet yang ikut dalam training camp. Terdiri dari 21 atlet putra dan 14 putri, plus 10 ofisial. Usia para atlet bervariasi, antara 14-19 tahun," sebut Christian.

Rangkaian training camp telah dimulai pada 23 September lalu hingga 2 Oktober 2017. Kemudian dilanjutkan dengan gelaran mini-tournament selama tiga hari, yakni 3-5 Oktober 2017 ini. 

"Sebenarnya, peserta training camp bisa lebih dari tujuh negara. Namun banyak peserta yang terkendala visa karena harus berada di Indonesia selama 4-5 pekan," katanya. 
(raw/fem)

dari: detiksport

No comments